ASSALAMUALAIKUM ...
Hambo
ingin berbicara dengan muda - mudi yang sedang lemas dalam lautan cinta
. Teristimewa buat mereka yang tidak meletakkan nikah sebagai prioriti
sekarang , demi untuk meneruskan belajar atau bekerja atau mengejar cit -
cita .
Sedangkan
ada hadis yang mengatakan , Rasulullah saw berpesan agar menyegerakan
nikah bagi yang sudah bertemu calonnya . Pemuda selalu bimbang tak dapat
beri nafkah kepada bakal bidadari dan seluruh isi rumahnya nanti .
Kerisauan
ini lumrah . Ia lahir dari kesedaran bahawa perkahwinan itu bukan suka -
suka tapi penuh tanggung jawab . Sesetengah orang membuat perhitungan
hidup secara matematik . Contohnya , sekiranya seorang perlukan rm 1000
maka dua orang perlukan rm 2000 . Hidup sendiri pun tak lepas , camna
nak bagi makan anak dara orang pulak ?
Faktor
inilah yang buat pemuda takut berkahwin . Dikuatkan lagi dengan gaya
hidup masa kini yang serba material . Itulah ukuran hidup serta
keupayaan yang telah ditetapkan oleh ibu bapa si pemudi .
Al
- Quran mengecam ukuran ini kerana rezeki itu ada di mana - mana , tapi
kena cari barulah Allah beri . Lihatlah Allah memberi berita gembira
berupa kecukupan kehidupan bagi pasangan yang berkahwin :
" Dan
nikahkanlah orang yang sendirian di antara kamu , dan orang - orang
yang layak nikah di antar hamba - hamba sahayamu yang perempuan. Jika
mereka miskin , Allah akan memampukan mereka dengan kurnia - Nya dan
Allah maha luas pemberian - Nya lagi maha mengetahui . " ( An - Nur : 32 )
Nah , itu jaminan Allah . Jaminan siapa yang lebih patut dipercayai ?
Umar al - Khattab , sahabat agung , pernah berkata sebagaimana dikutip dari al - Qurtubhi : " Saya
sangat takjub dan hairan dengan orang - orang yang tidak mahu menikah
kerana takut miskin dan tidak mahu mencari kekayaan melalui perkahwinan ,
padahal Allah telah menjaminnya . "
Nabi Muhammad saw juga memberi gambaran yang praktikal . Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra : " Makanan dua orang dapat mencukupi tiga orang , dan makanan tiga orang dapat mencukupi empat orang . " ( Riwayat Bukhari dan Muslim )
Tidak hairanlah Ibnu Mas'ud pernah berkata , " Carilah kekayaan dan rezeki melalui pernikahan , " kemudian beliau membaca firman Allah dalam surah al - Nur : 32 .
Wahai
pemudi , yakin dan percayalah pada insan yang telah ditunjukkan Allah
dalam istikharahmu walau apa pun keadaannya pada masa ini , asalkan baik
agamanya . Sama ada dia masih belajar atau masih bertukar - tukar kerja
, percayalah padanya .
Buat pemudi , Rezeki Allah amat luas , Jangan dirisaukan walaupun kerja itu tidan terpandang disisi masyarakat seperti
bekerja sendiri kerana ia sangat mulia sebenarnya sebagaimana dalam hadis Rasulullah saw yang bermaksud : " Pekerjaan yang terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penjual beli yang baik . " ( Riwayat Ahmad , Baihaqi dan lain - lain ) .
Jika
kerisauan untuk menikah disebabkan faktor orang tua , berbincanglah
dengan mereka dengan penuh hikmah . Hati mereka milik Allah , dipegang
Allah dan boleh dilunakkan oleh Allah dalam sekelip mata . Ianya
menuntut doa , kesungguhan dan keberanian . Orang tua akan cair juga
dengan kebaikan kerana merekalah insan yang paling inginkan kebaikan
untuk seorang anak . Percayalah !
Laksanakanlah ikatan dengan mana yang paling memudahkan lelaki . Aisyah ra menjelaskan ," Sesungguhnya di antara keberkatan wanita ialah kemudahan peminangannya dan kemudahan maharnya . "
( Riwayat Ahmad )
" Wahai
para pemuda , siapa yang mampu , berkahwinlah ! Sesungguhnya ia
menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan . Siapa yang tidak mampu maka
berpuasalah . " ( Riwayat Bukhari )
veesandii.blogspot.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan