Adalah suatu yang wajar jika setiap kita
menginginkan jodoh kelak di kemudian hari seorang yang sempurna di sana
sini. Akan tetapi apakah setiap orang akan mendapatkannya?
Bagaimana agar keinginan itu tidak
sekadar angan – angan sahaja? Bagaimana pula jika ternyata kelak
realitinya tidak seindah mimpi dan angan yang kita bayangkan?
JODOH ADALAH POTRET DIRI
Ungkapan ini tidak berlebihan kiranya,kerana bukankah ada pepatah mengatakan: barang siapa menanam dia akan memetik?
Ertinya dia akan menikmati hasil jerih
payah yg dia usahakan demikian juga seseorang yg berusaha menjadikan
dirinya baik, menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak baik, dan terus
meningkatkan kebaikan-kebaikan diri dia akan dibalas segala jerih
payahnya.
Kalau diri kita menginginkan orang lain
dalam hal ini calon jodoh kita yg baik, diapun menginginkan untuk
dirinya calon jodohnya yg baik jugaa.
Maka tidak wajar kiranya jika kita berharap mendapat jodoh yg ”serba plus” sementara kita membiarkan diri kita”serba minus”.
“Wajib untuk kita selalu ingat bahawa jika kita ingin mendapatkan jodoh yg baik jadikan diri kita baik terlebih dahulu. ‘Wanita-wanita keji adalah untuk lelaki yg keji, dan lelaki yg keji adalah untuk wanita yg keji (pula), dan wanita-wanita yg baik adalah untk lelaki yg baik dan lelaki yg baik adalah untuk wanita-wanita yg baik (pula)”(QS.An-Nur:26).
Seorang suami atau isteri ,tidak boleh
mengharap pasangannya menjadi semakin baik, tanpa berusaha membantu
pasangannya untuk itu. Ketika seorang lelaki dan perempuan bertemu dalam
suatu pernikahan masing – masing datang dengan kelebihan dan kekurangan
yg disandangnya, kelebihan patut di syukuri, adapun kekurangan jangan
disesali.
jangan pernah berharap calon jodoh yg
sempurna. kenyataannya memang tidak ada pribadi yg sempurna yg
terpenting, kedua pihak yg hendak menikah adalah yg bersedia dan punya
motivasi berubah menjadi lebihi baik. Syukur-syukur sudah punya track
record yg bagus.
Ketika melihat diri, mesti jujur kita
akui bahwa kita adalah hamba yg dha’if mungkin sekali segala yg nampak
setelah proses ta’aruf syar’i atau terdenger tentang seseorang yg sedang
kita lihat untuk di jadikan pasangan hidup adalah serba indah tak
bercacat sedang apa yg disebalik itu yg tidak sampai kemata dan telinga
kita. Kita tdk mengetahuinya.
Sikap yg terbaik tentu saja kita
bertanya kepada yg maha mengetahui Dialah ALLAH dzat yang maha berkuasa
atas segala sesuatu ALLAH berfirman,
”………Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu,dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal ia buruk bagimu, ALLAH maha mengetahui ,sedangkan kamu tdk mengetahui” (QS.AL-Baqarah:216).Caranya telah di ajarkan oleh Rasulullah iaitu solat istikharah lengkap dengan do’anya.
So ingin jodoh yg baik? perbaiki diri,
jangan menghayal yang tidak-tidak, jangan berharap yang berlebihan,
banyakan berdo’a, dan jangan lupa bertanya kepada yang maha tahu dan
maha kuasa semoga dapat jodoh yang terbaik
pakar cinta
Tiada ulasan:
Catat Ulasan