Ini kisah nyata.
Dituturkan seorang sahabat yang pernah diberitakan hilang di Jalur Gaza
selama hampir setahun lamanya. Dia orang Indonesia asli. Jika dia ingin
hidup selesa, kaya raya. maka itu sangat mudah kerana dengan kepakaran
yang dimilikinya, dia boleh dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang
sangat layak, kemudahan banyak, dan tentu saja gaji yang besar. Apalagi
lelaki ini sangat bijak. Tapi semua itu ditinggalkannya.
"Saya sudah menetapkan
hidup saya berkhidmat kepada Islam, memberikan semua yang saya punya
untuk membantu perjuangan rakyat Palestin hingga akhir usia saya,"
ujarnya dengan suara pelan dan penuh ketawadhuan.
Panggil saja dia
Abdullah. Di Indonesia, kemana-mana dia selalu naik motor Honda butut CB
100 lengkap dengan topi keledar cakil yang sudah lama dan tak ada kaca
ini. Abdullah sudah membelikan sebuah unit usaha yang dijalankan
isterinya sebagai sumber asap dapur mereka. Sehingga dia boleh
berkosentrasi berjuang membantu rakyat Palestin.
Suatu hari, setelah
sempat diberitakan hilang selama hampir satu tahun di Gaza, tiba-tiba
dia nongol di pinggir ibu negara Jakarta. Kami bertemu. Dan seperti
biasa, dia menuturkan semua kisah yang dialaminya kepada Eramuslim. Dari
banyak kisahnya, salah satu yang menarik adalah mengenai unit khas
sniper yang dimiliki Batalion Izzuddin Al-Qassam, unit ketenteraan
HAMAS.
"Jika dunia dan para
pemerhati tentera antarabangsa adil, seharusnya sniper Al-Qasaan
menduduki rangking pertama sebagai sniper paling tangguh dan ditakuti
dunia," ujarnya memulakan kisah.
Al Qassam, katanya,
mempunyai unit khas sniper yang terdiri dari pejuang laki-laki maupun
perempuan. Namun yang diekspose selama ini kebanyakan unit sniper
laki-laki.
"Semasa di Gaza, saya
sempat bersama-sama dengan mereka. Sniper-sniper al-Qassam ini sungguh
hebat. Mereka adalah orang-orang terbaik, hafal Quran, selalu
melaksanakan puasa Daud, tahajud, dan sebab itu mempunyai kekuatan dan
kemampuan yang sungguh dahsyat dalam jihad menegakkan agama tauhid ini.
Para sniper al-Qassam sanggup bertahan di satu titik, apakah itu di
dalam gua, di dalam bangunan-bangunan tinggi yang sudah hancur terkena
bom, atau di lokasi-lokasi yang tersembunyi namun sangat mudah, selama
berhari-hari hanya ditemani oleh Mushaf Quran, sebotol air mineral, dan
sepotong roti kering. Mereka ribad (berjaga-jaga) tak kenal lelah dan
tidur hanya seperti yang diperlukan dalam kewaspadaan yang sangat
tinggi. "
"Saya sempat bertanya
kepada mereka, apakah mereka tidak pernah bosan. Mereka dengan mantap
berkata jika mereka dilahirkan, hidup, dan mati, hanya untuk menjaga
agama Allah swt dan kaum Muslimin seluruh dunia. Jawapan mereka membuat
saya menangis. Saya teringat betapa banyaknya kaum Muslimin di dunia ini
yang tengah terlena oleh kehidupan dunia yang menipu. Bersama para
pejuang-pejuang ini, hati saya selalu dekat dengan Allah swt. "
"Saya juga sempat
bertanya pada beberapa sniper yang saya temui, sama ada mereka mempunyai
keluarga? Anak dan isteri? Sebahagian mengaku masih bujang dan
sebahagian lagi sudah berkeluarga. Ada yang anak isterinya sudah syahid
terlebih dahulu, dan ada pula yang masih utuh. Sejak awal perkahwinan
kami di sini sudah memaklumi jika perkahwinan kami adalah pernikahan
yang semata-mata untuk meninggikan kalimat Allah swt. Keluarga kami yang
kami bangun adalah keluarga yang semata-mata untuk memperjuangkan agama
Allah swt. Sebab itu, tidak ada rasa berat apa pun ketika kami harus
berpisah dengan keluarga, kerana kami yakin, di jalan ini, kami akan
dikumpulkan lagi kelak di Jannah dalam keadaan yang jauh lebih baik dari
dunai dan seisinya ... "
"Apakah kalian bersekolah?" Tanya Abdullah kembali.
Mereka menjawab, "Ya, tentu saja. Bahkan banyak dari kami yang sudah sarjana, jurutera, guru, dan lain-lain ... "
"Apa mesej dan salam kalian kepada Muslim Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya?"
Beberapa pejuang
berkata, "Peganglah Islam dengan kuat, bahkan dengan nyawa kalian.
Doakanlah kami agar kami sentiasa kuat dan tabah berjuang menegakkan
agama Allah swt ini, sebagaimana kami selalu berdoa untuk
saudara-saudara kami, umat Islam Indonesia, Malaysia, Turki, Bosnia,
Afghanistan, Syams, dan lain-lain. Ketahuilah jika dunia yang banyak
orang dipandang indah, sesungguhnya kesenangan yang menipu. Akheratlah
tempat akhir umat Islam. Di sana kita akan hidup dan dikumpulkan dalan
kebahagiaan yang sejati. Allah swt yang menjanjikan ini dan janji Allah
swt adalah sebaik-baiknya janji. Allahu Akbar! "
*sumber dari eramuslim.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan