Home Klik Di Bawah

Khamis, 20 November 2014

Misteri Pemindahan Batu-Batu Raksasa



Artikel ini adalah daftar monolit yang disusun berdasarkan ukuran dan berat blok batu terbesar di suatu situs. Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Sebuah monolit adalah batu besar yang telah digunakan untuk membangun struktur atau monumen, baik sendiri atau bersama-sama dengan batu lainnya. Dalam daftar ini setidaknya satu batu kolosal lebih dari sepuluh ton telah dipindahkan untuk menciptakan struktur atau monumen.

Bangsa Romawi telah mengenal crane dan treadwheels untuk membantu mengangkat batu-batu kolosal. Teknologi ini tentu sudah kita kenal dan kita lebih maju dari ini. Namun diluar bangsa Romawi, bagaimana kebudayaan kuno mengangkat atau memindahkan batu-batu kolosal masih menjadi misteri sampai sekarang.

Monolit Terberat Yang Dipindahkan Oleh Manusia

Dibawah ini adalah 5 buah monolit terberat yang telah dipindahkan oleh manusia dari tempat monolit berasal ke tempat dimana monolit ini dibutuhkan sebagai bahan sebuah bangunan.



 

1. Thunder Stone

Batu petir, yang mendapatkan namanya dari cerita rakyat yang mengatakan batu itu terbelah oleh petir, sering diklaim sebagai “batu terbesar yang pernah dipindahkan oleh manusia”. Batu ini sangat besar dan sangat berat, dan telah dipindahkan effektifnya sekitar 6 km (3,7 mil) dari Lakhta, tempat batu berasal ke Teluk Finlandia pada tahun 1768. Seluruhnya hanya dengan tenaga manusia, tidak ada hewan atau mesin yang digunakan. Kemudian diangkut oleh tongkang menyusuri Sungai Neva, mencapai St Petersburg. Seluruh upaya ini dianggap prestasi ke-insinyuran yang bersejarah.
Karena ukuran besar batu, cara termudah untuk mengukur massa adalah untuk menghitung itu. Menurut La Nature edisi 1882, dimensi batu sebelum dipotong adalah 7 × 14 × 9 m. Berdasarkan kepadatan granit, massa massa batu sekitar 1500 ton. Falconet, pemahat batu ini memotong batu untuk membuat bentuk seperti gelombang, sehingga setelah selesai, berat batu menjadi sedikit berkurang. Namun batu ini masih yang terbesar bila dibandingkan dengan batu batu besar lainnya, yang terpahat.

2. Patung di Ramesseum

Ini adalah reruntuhan Colossus dari Rameses II di kuil peringatan yang dikenal dengan nama Ramesseum, di tepi barat Sungai Nil, Luxor. Ini adalah patung batu terbesar dari batu tunggal yang pernah diukir oleh manusia dan ukurannya seukuran bus sekolah. Beratnya mencapai 1000 TONS lebih. Dan yang mengejutkan, batu ini diangkut dari tambang Aswan, 140 mil jauhnya, lewat jalan darat. Jika Anda berdiri di samping reruntuhan ini, anda akan benar-benar takjub memikirkan, bagaimana CARA batu raksasa ini dipindahkan di jaman kuno? MENGAPA hal ini dilakukan? Kita sekarang dapat pergi ke bulan, tetapi mereka dahulu melakukan pemindahan batu raksasa ini, jadi siapa yang lebih berteknologi maju? Diperkirakan colossus ini merupakan satu dari sepasang colossus raksasa, namun pasangannya tidak pernah sampai. Awalnya patung raksasa duduk ini berdiri lebih dari 60 kaki tingginya. Namun di tahun 100 AD runtuh dan pecah saat terjadi gempa.

3. Trilithon

Salah satu fakta mengejutkan tentang Kuil Jupiter atau Baalbeck, adalah bahwa bangunan itu berdiri di atas pondasi yang jauh lebih tua yang terdiri dari 3 batu terbesar yang pernah digunakan dalam sejarah kita. Tidak terlihat dari dalam kuil, namun terlihat dari luar di bawah dinding, tiga blok besar yang disebut oleh para arkeolog “Trilithon”. Masing-masing adalah sekitar 19 x 4,3 x 3,6 meter dan beratnya mencapai 800 ton tiap batu! Batu batu ini ditambang dari tempat yang jaraknya kurang lebih satu mil, dan di tambang tersebut masih ada dua blok batu tersisa yang beratnya lebih dari seribu ton (lihat foto terlampir dan bandingkan dengan ukuran orang).
Telah diketahui bahwa orang-orang Yunani telah lebih dulu membangun sebuah kuil yang didedikasikan untuk Zeus di tempat ini sebelum kedatangan orang Roma yang kemudian membangun kuil Jupiter, namun arkeolog percaya bahwa pondasi ini mungkin ditata dengan baik sebelum kedatangan orang-orang Yunani. Kapan tepatnya dan oleh peradaban apa, masih menjadi misteri. Ada banyak legenda mengenai batu-batu besar, beberapa bahkan melibatkan Alien dan ‘raksasa’!

4. Colossi of Memnon

Patung-patung kembar ini menggambarkan Amenhotep III (abad ke-14 SM fl.) dalam posisi duduk, tangannya bertumpu pada lutut dan tatapannya menghadap ke arah timur kearah sungai. Patung-patung yang dibuat dari blok tunggal batu pasir kuarsit yang digali di el-el-Ahmar Gabal (dekat Kairo modern) dan diangkut 675 km (420 mil) lewat darat ke Thebes. Blok-blok batu yang lebih kecil kemudian digunakan oleh insinyur Romawi (yang datang kemudian) untuk merekonstruksi patung sebelah timur mungkin berasal dari Edfu (utara Aswan). Termasuk platform batu di mana mereka berdiri – sekitar 4 m (13 ft) – sedangkan colossi menjulang 18 m (60 kaki) tingginya dan berat masing masing diperkirakan 720 ton. Kedua colossi terpisah sekitar 15 m (50 kaki).
Kedua patung cukup rusak, dengan fitur di atas pinggang hampir tak bisa dikenali. Patung sebelah barat adalah sepotong batu tunggal, tetapi patung timur yang memiliki celah besar di bagian bawah dan di atas pinggang terdiri dari berbagai jenis batu pasir, dan itu adalah hasil dari upaya (Kekaisaran Romawi) untuk merekonstruksinya. Diyakini bahwa awalnya dua patung ini identik satu sama lain, meskipun prasasti dan pahatannya mungkin bervariasi.
Fungsi asli dari Colossi adalah sebagai penjaga pintu masuk kuil pemakaman Amenhotep sebuah pusat kultus besar dibangun selama hidup Firaun, tempat ia dipuja sebagai dewa-di-bumi baik sebelum dan setelah kepergiannya dari dunia ini. Pada masa itu, kompleks kuil ini adalah yang terbesar dan paling mewah di Mesir. Meliputi total 35 hektar, bahkan kemudian saingannya seperti Ramses II Ramesseum atau Ramses III Medinet Habu tidak dapat mengalahkannya dalam hal luas daerah, bahkan Kuil Karnak, yang dibangun di masa Amenhotep, lebih kecil.

5. Kolom Alexander

Kolom Alexander dibangun antara 1830 dan 1834, dirancang oleh Auguste, arsitek kelahiran de Montferrand, Perancis, dengan arsitek Antonio Adamini kelahiran Swiss, dan diresmikan pada tanggal 30 Agustus 1834. Monumen – yang tertinggi dari jenisnya di dunia – ini, tingginya mencapai 47,5 m (155 kaki 8 in) dan diatasnya terdapat patung malaikat memegang salib. Patung malaikat itu dirancang oleh pematung Rusia Boris Orlovsky. Wajah malaikat dibuat mirip dengan wajah Kaisar Alexander I.
Kolom adalah sepotong granit merah, panjangnya 25,45 m (83 ft 6 in) m dan diameternya sekitar 3,5 (11 ft 5 in). Granit monolit ini diperoleh dari Virolahti, Finlandia dan pada tahun 1832 diangkut melalui laut ke Saint Petersburg, dengan tongkang yang dirancang khusus untuk tujuan ini. Tanpa bantuan crane modern dan mesin berat lainnya, kolom yang beratnya 661 ton ini, didirikan oleh 3.000 pria di bawah bimbingan William Handyside dalam waktu kurang dari 2 jam.

Monolit Terberat Yang Belum Dipindahkan
Di bawah ini adalah lima monolit terberat yang masih berada ditempat asal mereka di tambang. Alasan monolit ini belum atau tidak dipindahkan bermacam macam. Ada yang karena cacat, atau karena proyek pembangunannya yang tidak pernah terselesaikan.

1. Monolit Yangshan

Tambang batu Yangshan (Cina: 阳山 碑 材; Pinyin: Yangshan bei cai; harfiah “Bahan Prasati Yangshan”) adalah sebuah tambang batu kuno dekat Nanjing, Cina, saat ini dipertahankan sebagai situs bersejarah. Digunakan selama berabad-abad sebagai sumber batu untuk bangunan dan monumen dari Nanjing. Tambang terkenal dengan prasati raksasa yang belum selesai dengan berat 1625 ton dan panjang 30,35 meter, lebar 13 meter serta tinggi 16 meter. Monolit raksasa ini ditinggalkan pada masa pemerintahan Kaisar Yongle di abad 15 awal. Proyek ini dipandang oleh beberapa sebagai contoh yang sempurna dari semangat megalomaniak era Yongle, yang membuat proyek raksasa lainnya termasuk peluncuran Armada Harta Karun, ekspedisi Zheng He dan pembangunan Kota Terlarang di Beijing.

2. Unnamed Monolith

Sebuah monolit kuno kedua ditemukan di tambang yang sama dengan batu wanita hamil yang terkenal, pada 1990-an. Dengan berat diperkirakan mencapai 1.242 ton, panjang 20,5 meter lebar 4,56 meter dan tinggi 4,5 meter. Dimensi ini melebihi besar dimensi Batu Wanita Hamil yang ditemukan lebih dulu.

3. Unfinished Obelisk

Obelisk yang belum selesai ini adalah obelisk kuno yang dikenal terbesar, terletak di wilayah utara tambang batu Mesir kuno di Aswan (Assuan), Mesir. Tidak diketahui Firaun manakah yang memerintahkan pembuatan struktur ini. Obelisk ini hampir sepertiga kali lebih besar daripada obelisk Mesir kuno yang pernah didirikan. Jika selesai maka obelisk ini akan memiliki panjang sekitar 42 m (sekitar 137 kaki) dan berat hampir 1.200 ton. Arkeolog berspekulasi obelisk ini dimaksudkan untuk melengkapi Obelisk yang disebut Lateran yang semula ditempatkan di Karnak dan sekarang berada diluar istana lateran di Roma. (Thutmose III obelisk di Lateran, Roma: 105 ft)
Pembuat obelisk mulai mengukir langsung dari batuan dasar, namun retak muncul di batu granit ini dan proyek itu ditinggalkan. Sisi bawah obelisk masih melekat pada batuan dasar. Obelisk yang belum selesai menawarkan wawasan mengenai teknik penambangan batu Mesir kuno, dengan tanda dari alat pekerja masih terlihat jelas demikian juga dengan garis oranye yang menandai di mana mereka bekerja.

4. Stone of the South

Batu Wanita Hamil (Stone of the Pregnant Woman, atau bahasa Arab: Hadjar el Hibla) atau Batu Selatan adalah monolit sisa di Baalbek (Heliopolis kuno), Libanon. Bersama dengan blok batu kuno lain di dekatnya, batu ini adalah salah satu monolit terbesar yang pernah ditambang manusia. Dua blok batu bangunan ini mungkin dimaksudkan untuk tambahan yang disebut trilithon. Masih belum jelas siapakah penambang batu batu besar ini, karena sebagian ahli berpendapat bahwa yunani dan romawi datang belakangan sesudah batu batu ini ada.

5. Mons Claudianus Column

Mons Claudianus adalah sebuah tambang Romawi di gurun timur Mesir. Selainterdapat sebuah situs penggalian, disini terletak juga bekas pemukiman penduduk dan pekerja. Granodiorite ditambang untuk Kekaisaran Romawi di mana ia digunakan sebagai bahan bangunan. Mons Claudianus terletak di pegunungan gurun Mesir Timur antara Laut Merah dan Qena. Hari ini wisatawan dapat melihat fragmen granit, dengan beberapa artefak seperti kolom yang rusak. Sejumlah teks tertulis di atas keramik rusak (ostraca) juga ditemukan di situs.
terselubung

Tiada ulasan:

Catat Ulasan