Cara Membuat Jaket Anti Peluru
Prinsip awalnya telah lama
dikembangkan semenjak abad pertengahan. Dimulai dari ksatria (knight)
dengan jubah besinya, yang dapat mengurangi luka tusukan pedang atau
luka bidikan panah. Sayangnya dengan perkembangan senjata api,
perlindungan tersebut menjadi tidak berguna.
Baju anti peluru (bullet proof
vest) atau baju balistik (ballistic vest). Baju “anti peluru” dibedakan
menjadi dua, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor. Dalam tugas
keseharian atau dalam tugas penyamaran (undercover) polisi / detektif
lebih mengutamakan baju anti peluru yang ringan.
Soft body armor umumnya sekarang
terbuat dari serat aramid (aramid fibres). Aramid adalah kependekan dari
kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot
(tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping) , tahan
terhadap asam (acid) dan basa (leach) dan selain itu dapat menahan panas
hingga 370°C, sehingga tidak mudah terbakar. Karena sifatnya yang
demikian, aramid juga digunakan di bidang pesawat terbang, tank, dan
antariksa (roket).Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar.
Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan
besi.