Al-Hamdulillah,
segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk
Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para
sahabatnya.
Masuk syurga harus menjadi cita-cita dan harapan tertinggi setiap mukmin. Di sana semua kebahagiaan dan nikmat yang diinginkannya tersedia. Tidak ada kenikmatan yang melebihi nikmat-nikmat di sana. Karenanya, ia merasa ringan dan senang dalam mengemban perintah dan menjauhi larangan dalam Islam.
Masuk syurga harus menjadi cita-cita dan harapan tertinggi setiap mukmin. Di sana semua kebahagiaan dan nikmat yang diinginkannya tersedia. Tidak ada kenikmatan yang melebihi nikmat-nikmat di sana. Karenanya, ia merasa ringan dan senang dalam mengemban perintah dan menjauhi larangan dalam Islam.
Kebahagiaan di syurga semakin sempurna dengan dikumpulkannya seorang mukmin bersama keluarga besarnya dari kalangan bapak-bapak, pasangan, dan anak keturunan mereka. Darejat mereka yang lebih rendah akan dinaikkan sehingga menyamai yang lebih tinggi agar bisa berada di satu tempat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
"Dan
orang-orang yang sabar karena mencari keredhaan Tuhannya, mendirikan
salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan
orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak
cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari
semua pintu." (QS. Al-Ra'du: 22-23).....
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan "Yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya," maksudnya: Allah mengumpulkan mereka bersama orang-orang yang mereka cintai di dalamnya (syurga 'Adn); yaitu bapak-bapak, isteri-isteri, dan anak-anak mereka dari kalangan orang-orang beriman yang berhak masuk syurga. Supaya hati mereka bahagia karena dapat berkumpul dengan mereka. Sehingga diangkatlah derajat mereka yang lebih rendah kepada derajat yang lebih tinggi sebagai pemberian dan kebaikan dari Allah, tanpa dikurangi darejat orang yang lebih tinggi. Sebagaimana firman Allah,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan "Yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya," maksudnya: Allah mengumpulkan mereka bersama orang-orang yang mereka cintai di dalamnya (syurga 'Adn); yaitu bapak-bapak, isteri-isteri, dan anak-anak mereka dari kalangan orang-orang beriman yang berhak masuk syurga. Supaya hati mereka bahagia karena dapat berkumpul dengan mereka. Sehingga diangkatlah derajat mereka yang lebih rendah kepada derajat yang lebih tinggi sebagai pemberian dan kebaikan dari Allah, tanpa dikurangi darejat orang yang lebih tinggi. Sebagaimana firman Allah,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka
dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Ibnu Abbas berkata dalam menafsirkan ayat ini, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat (meninggikan derajat) anak-anak seorang mukmin pada tingkatannya walau amal mereka ada di bawahnya supaya gembira hatinya." Kemudian beliau membaca,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Ibnu Abbas berkata dalam menafsirkan ayat ini, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat (meninggikan derajat) anak-anak seorang mukmin pada tingkatannya walau amal mereka ada di bawahnya supaya gembira hatinya." Kemudian beliau membaca,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka
dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Kesimpulan ini dikuatkan ayat lain dari doa malaikat untuk hamba-hamba beriman, agar kaum mukminin dimasukkan ke dalam syurga bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, pasangan-pasangan mereka, dan keturunan-keturunan mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Kesimpulan ini dikuatkan ayat lain dari doa malaikat untuk hamba-hamba beriman, agar kaum mukminin dimasukkan ke dalam syurga bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, pasangan-pasangan mereka, dan keturunan-keturunan mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Ya Tuhan
kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga Adn yang telah Engkau
janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak
mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ghaafir: 8)
Ibnu Katsir menjelaskan tentang maksudnya: "Kumpulkan mereka semua agar bahagia hati mereka dengan berkumpul di tempat yang bersebelahan. Sebagaimana firman Allah, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21) yakni: kami samakan (kumpulkan;-pent) setiap mereka di satu tempat, supaya mereka bahagia. Kami tidak kurangi yang derajatnya tinggi sehingga sama dengan yang derajatnya rendah, tetapi kami angkat yang amalnya kurang lalu kami samakan ia dengan yang banyak amalnya, sebagai kurnia dan pemberian dari Kami." (Lihat Tafsir Ibnu Katsir tentang ayat di atas)
Perlu di catat, bahwa yang membuat mereka berkumpul di syurga bukan semata karena nasabnya. Tapi karena adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk syurga. Karena di sana disebutkan, "dan orang-orang yang saleh . ." yakni yang benar iman dan amal sholehnya. (Lihat: Tafsir al-Sa'di: 732)
. . . adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk syurga . . .
Fatwa Lajnah Daimah
Jawaban dari Fatawa al-Lajnah al-Daimah: 2/409 berkaitan persoalan ini menguatkan kesimpulan di atas, "Allah 'Azza wa Jalla mengabarkan bahwa dengan kurnia, pemberian, dan kemurahan-Nya akan mempertemukan anak-anak keturunan kaum mukminin dengan bapak-bapak mereka dalam satu tempat walau amal mereka tidak mencapai derajat amal bapak-bapak mereka. Allah Maha Mahaagung berfirman,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Ibnu Katsir menjelaskan tentang maksudnya: "Kumpulkan mereka semua agar bahagia hati mereka dengan berkumpul di tempat yang bersebelahan. Sebagaimana firman Allah, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21) yakni: kami samakan (kumpulkan;-pent) setiap mereka di satu tempat, supaya mereka bahagia. Kami tidak kurangi yang derajatnya tinggi sehingga sama dengan yang derajatnya rendah, tetapi kami angkat yang amalnya kurang lalu kami samakan ia dengan yang banyak amalnya, sebagai kurnia dan pemberian dari Kami." (Lihat Tafsir Ibnu Katsir tentang ayat di atas)
Perlu di catat, bahwa yang membuat mereka berkumpul di syurga bukan semata karena nasabnya. Tapi karena adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk syurga. Karena di sana disebutkan, "dan orang-orang yang saleh . ." yakni yang benar iman dan amal sholehnya. (Lihat: Tafsir al-Sa'di: 732)
. . . adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk syurga . . .
Fatwa Lajnah Daimah
Jawaban dari Fatawa al-Lajnah al-Daimah: 2/409 berkaitan persoalan ini menguatkan kesimpulan di atas, "Allah 'Azza wa Jalla mengabarkan bahwa dengan kurnia, pemberian, dan kemurahan-Nya akan mempertemukan anak-anak keturunan kaum mukminin dengan bapak-bapak mereka dalam satu tempat walau amal mereka tidak mencapai derajat amal bapak-bapak mereka. Allah Maha Mahaagung berfirman,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka
dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
. . . Allah 'Azza wa Jalla mengkhabarkan bahwa dengan karunia, pemberian, dan kemurahan-Nya akan mempertemukan anak-anak keturunan kaum mukminin dengan bapak-bapak mereka dalam satu tempat . . .
Fatwa Syaikh UtsaiminSyaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata dalam Fatawa Nuur 'Alaa al-Darb,"Apabila seseorang masuk syurga, apakah ia akan berjumpa dengan kerabat-kerabatnya? Ya, ia akan berjumpa dengan kerabat-kerabatnya dan orang-orang yang membuat hatinya senang, berdasarkan firman Allah, "Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." (QS. Al-Zukhruf: 71)
Bahkan, seseorang akan berkumpul bersama anak-anaknya di satu manzilah jika sebelumnya seorang anak berada di bawah manzilah (tingkatan)-nya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Penutup
. . . Allah 'Azza wa Jalla mengkhabarkan bahwa dengan karunia, pemberian, dan kemurahan-Nya akan mempertemukan anak-anak keturunan kaum mukminin dengan bapak-bapak mereka dalam satu tempat . . .
Fatwa Syaikh UtsaiminSyaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata dalam Fatawa Nuur 'Alaa al-Darb,"Apabila seseorang masuk syurga, apakah ia akan berjumpa dengan kerabat-kerabatnya? Ya, ia akan berjumpa dengan kerabat-kerabatnya dan orang-orang yang membuat hatinya senang, berdasarkan firman Allah, "Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." (QS. Al-Zukhruf: 71)
Bahkan, seseorang akan berkumpul bersama anak-anaknya di satu manzilah jika sebelumnya seorang anak berada di bawah manzilah (tingkatan)-nya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Penutup
Karenanya,
seorang mukmin haruslah juga berusaha untuk men-shalih-kan orang-orang
dekat dan dicintainyan melalui nasihat, dakwah, mengajak kepada
kebaikan, memerintahkan yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.
Jangan pula ditinggalkan untuk memohonkan ampunan dan mendoakan kebaikan
untuk mereka dari orang tuanya, isterinya, anaknya, dan kerabat-kerabat
dekatnya. Harapannya, ia akan berkumpul bersama keluarga besarnya di
syurga dengan penuh kebahagiaan dan keridhaan dari Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Semoga kita semua termasuk orang yang mendapat kesempurnaan
nikmat ini di akhirat. Aamiiin...
kredit:ustazcyber
Tiada ulasan:
Catat Ulasan