PADA abad pertengahan
Talmud diserang habis-habisan, ada usaha sistematik untuk
membumihanguskan Talmud dari muka bumi, kerana Talmud dianggap sumber
utama Ta'alim (inti ajaran) Yahudi, yang menjadi pendorong utama kaum
Yahudi menentang kuasa dan penebar permusuhan terhadap agama Nasrani,
baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Sampai-sampai raja
Honorius dalam salah satu amar keputusan yang dikeluarkannya, memberi
maklumat tentang:
"Bahwa semua rabi
(pendeta Yahudi) adalah manusia yang kehilangan akal sihat! Meski kitab
Perjanjian Lama (Taurat) merupakan kitab suci kaum Nasrani yang ditulis
dengan bahasa Ibrani, sebagaimana Talmud yang juga ditulis dengan bahasa
Ibrani. "
Namun demikian tidak
menyurutkan kaum Nasrani untuk membumihanguskan Talmud, kerana kaum
Nasrani menganggap Talmud adalah biang segala kehancurankan yang
dipropagandakan kaum Yahudi. Para raja, para Paus melakukan kempen
besar-besaran untuk memerangi kewujudan Talmud, mereka meneriakkan
jargon-jargon anti Talmud.
Gerakan anti Talmud itu
sendiri sebenarnya sudah mewacana sejak abad ketiga belas, tepatnya di
bumi Perancis dikeluarkan amar perintah maklumat membakar dan membumi
hanguskan Talmud, yang sedemikian itu terjadi di masa Louis the Pious '
", yang berkuasa dari tahun 1226-1270 M, perintah sama juga dikeluarkan
di bumi Inggeris, hal itu terjadi pada tahun 1290 M, dimana raja
Inggeris mengeluarkan perintah untuk mengusir semua kaum Yahudi dari
bumi England, setelah terbongkar kedok makar dan tipu daya mereka
lebih-lebih kebiadaban mereka terhadap rakyat Inggeris yang majoriti
adalah pemeluk Nasrani yang ta 'at.
Dalam Jewish Universal
Encyclopaedia disebutkan: Bahwa ada 24 kereta yang membawa kitab
berbahasa Ibrani, dibakar di Paris pada tahun 1242 M dalam sehari.
Tragedi yang menyayat hati itu disaksikan Meir seorang sasterawan Yahudi
yang berasal dari Rothenberg, peristiwa pembakaran tersebut benar-benar
meninggalkan duka yang teramat dalam pada diri Meir, sehingga ia
menulis syair-syair duka cita, yang sampai hari ini masih boleh kita
simak dalam nyanyiannyanyian suci di sinagog-sinagog (2)
Pada akhir abad
pertengahan, pembakaran terhadap Talmud mula sedikit reda, meski
demikian para penguasa (pemerintah) dan petinggi gereja selalu
mewaspadai peredaran Talmud, mereka membenarkan penerbitan Talmud, yakni
setelah melalui pemilihan dan semakan yang ketat.
Para penguasa dan
petinggi gereja juga menghadkan peredaran Talmud, dan hanya boleh
diedarkan di kalangan terbatas, itupun setelah dihapuskan pasal-pasal
yang dianggap merugikan kaum Nasrani, serta pasal-pasal yang
menganggangu ketenteraman awam. Dewan Perwakilan Rakyat Poland, pada
tahun 1840 M melakukan kempen besar-besaran untuk membumihanguskan
Talmud di negerinya. Melarang keras anak negerinya mempunyai Talmud,
kerana petinggi Poland berpendapat: Bahawa Talmud adalah pendorong utama
kaum Yahudi dalam mencemar dan menghina agama Nasrani. Kerajaan Poland
dan petinggi gereja sepakat untuk membakar semua Talmud yang ada di bumi
Poland, sehingga bumi Poland benar-benar steril (bersih) dari ajaran
Talmud.
Tidak hanya itu kerajaan
Poland juga menjatuhkan hukuman kepada rakyatnya yang menyimpan Talmud
serta mempidanakan siapa saja yang menyebarkan Talmud.
Bahkan jika ketahuan ada
orang yang mengajarkan Talmud, bukan hanya Talmudnya saja yang dibakar
tetapi juga pengajarnya disumbat ke penjara sebelum akhirnya dibakar
hidup-hidup.
Di antara sebab
terpenting dari operasi besar-besaran pembumihangusan Talmud ini adalah
perdebatan antara kaum Nasrani dengan kaum Yahudi. Dalam perdebatan
tersebut para rabi merasa wajib menyampaikan intipati ajaran Talmud,
mereka wajib mempertahankan Ta'alim (inti ajaran) Talmud di hadapan
semua manusia, demikian pula sebaliknya para pendeta dan para uskup
merasa wajib meluruskan keburukan-keburukan ajaran Talmud yang banyak
mencemarkan nama Almasih dan kaum Nasrani.
Lebih dari itu isi
Talmud sangat menghina al-Masih dan para pengikutnya secara
terang-terangan. Para pendeta dan para uskup itu juga menyinggung
tentang tingkah laku kaum Yahudi yang dengan mudah berpindah-pindah
agama - semisal satu kes, ada seorang Yahudi yang keluar dari agamanya
lalu memeluk agama Nasrani, pada masa yang sama ia tetap meyakini ajaran
Talmud, realiti tersebut jelas menodai kesucian ajaran Nasrani.
Sebab lain adalah adanya
pengakuan pemeluk agama Yahudi bahawa ajaran Talmud adalah ruh
penghancur, penebar benih-benih permusuhan terhadap kaum Nasrani, dan
kaumkaum lain bukan Yahudi. Tokoh terpenting dari kaum Murtad yang
keluar dari agama Yahudi itu adalah Nicolas Donin dan Pablo Cristiani,
keduanya lalu memberi maklumat tentang perang terhadap
kebusukan-kebusukan ajaran Talmud. Pada tahun 1263 M telah terjadi
perdebatan yang menakjubkan antara Pablo Cristiani vis-a-vis rabi Moses
ben
Nahman di Barcelona.
sumber islampos.com / detik islam
Tiada ulasan:
Catat Ulasan