Para Cendekiawan Barat telah mengakui tentang kelengkapan dan
kesempurnaan isi Al-Qur'an. Edward Gibbon, ahli sejarah Inggris
(1737-1794), di antaranya yang mengatakan, bahwa Al-Qur'an adalah sebuah
kitab agama, yang membahas tentang masalah-masalah kemajuan,
kenegaraan, perniagaan, peradilan, dan undang-undang kemiliteran dalam
Islam. Isi Al-Qur'an sangat lengkap, mulai dari urusan ibadah,
ketauhidan, sampai soal pekerjaan sehari-hari, mulai dari masalah rohani
sampai hal-hal jasmani, mulai dari pembicaraan tentang hak-hak dan
kewajiban segolongan umat sampai kepada pembicaraan tentang akhlak dan
perangai serta hukum siksa di dunia.
Selain itu Al-Qur'an juga menerangkan tentang alam semesta dan seisinya."Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu." (QS. 16/ An-Nahl: 89). Bab ini khusus mengemukakan ayat-ayat Al-Qur'an tentang alam semesta yang menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakanlanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti". (QS. 2/ Al-Baqoroh: 164)
Langit, Matahari, Bulan, Dan Bintang
Al-Qur'an menegaskan bahwa langit merupakan atap yang terpelihara, "Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain). (QS. 21/Al-Anbiya': 32) Langit diluaskan. "Langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya." (QS. 51/Adz Dzariyat: 47) Dan tidak terdapat keretakan sedikit pun di langit. "Apakah mereka tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya, dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun." (QS. 50/Qof: 6)
Ada beberapa ayat Al-Qur'an yang menegaskan bahwa langit di atas sana terdiri dari tujuh tingkat. "Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit." (QS. 2/Al-Baqoroh: 29) "Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun, yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis." (QS. 67/Al-Mulk: 2-3) "Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis?" (QS. 71/ Nuh: 15)
Pakar Islam asal Turki, Prof. Harun Yahya, menafsirkan tujuh lapis langit dengan menganologikan atmosfir sebagai wujud langit. Analogi tersebut sangat mungkin sebab secara ilmiah atmosfir juga terdiri dari tujuh lapis. Setiap lapisan atmosfir dari yang paling bawah hingga paling atas mempunyai batas-batas yang tegas. Selain itu tingkat suhu pada masing-masing atmosfir berbeda-beda.
Tujuh lapisan atmosfir yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Troposfir (atmosfir paling bawah), merentang di ketinggian 1618 km di wilayah tropis. Suhunya berkisar 57 derajat dibawah nol Celcius. Di atmosfir yang terdekat dengan bumi inilah perubahan-perubahan cuaca terjadi.
2. Stratosfir (atmosfirkedua). Letaknya di ketinggian 50 km dengan suhu berkisar 0 derajat celcius. Suhunya dalam lapisan atmosfir kedua ini tidak lebih tinggi dari itu sebab "didinginkan" sinar ultraviolet. Sewaktu proses pendinginan ini berlangsung, muncullah lapisan ozone yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
3. Mesosfir (atmosfir ketiga). Letaknya di ketinggian 80 km. Di sini suhunya bisa menurun hingga 73 derajat di bawah nol celcius.
4. Termosfir (atmosfir keempat). Suhunya mencapai 1232 derajat Celcius, kembali naik sesuai dengan ketinggian letaknya: 480 km.
5. Lonosfir (atmosfir kelima). Inilah atmosfir yang berperan penting dalam kelangsungan komunikasi di bumi. Sebab Ionosfir memantulkan kembali gelombang radio ke bumi.
6. Exosfir (atmosfir keenam). Letaknya yang di atas ketinggian 500 km menjadikannya menyatu dengan gas-gas antariksa. Molekul-melekul yang melesat dengan cepat memungkinkannya lepas dari gaya tarik bumi, lalu bertabrakan dengan molekul-molekul lain; dan
7. Magnetosfir (atmosfir ketujuh). Letaknya antara 3000 hingga 30.000 km, tepatnya di zona radiasi yang mengandung partikel-partikel ber-ion energi tinggi. Inilah zona yang disebut sabuk radiasi Van Allen. Mengapa lapisan ini dinamakan Magnetosfir? Sebab ion-ion dan patikel-partikel atom di bentangan ini nyaris sepenuhnya dikendalikan oleh lapangan magnetik bumi.
Berikut benda-benda penghias langit yang diterangkan dalam Al-Qur'an:
1. Matahari dan Bintang. "Dia juga menjadikan padanya (pada langit) matahari dan bulan yang bersinar." (QS. 25/ Al-Furqon: 61) "Di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya, dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)? ." (QS. 71/Nuh: 16)
Sebelum para ilmuwan menemukan fakta bahwa matahari dan bulan mengitari porosnya, Al-Qur'an telah mengungkapkannya lebih dulu. "Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya), dan telah menundukkan malam dan siang bagimu." (QS. 14/Ibrohim: 33) "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. 21/ Al-Anbiya': 33)
2. Bintang-gemintang. "Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang." (QS. 25/Al-Furgon: 61) Bintang-bintangitu sebagai hiasan. "Dan sungguh Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandangnya." (QS. 15/Al-Hijr: 16) Bintang-bintang itu juga menjadi petunjuk jalan bagi manusia. "Dan Dialah yang menciptakan bintang-bintang bagimu supaya kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut." (QS. 6/Al-An'am: 97) "Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk (jalan)." (QS. 16/An-Nahl: 16)
3. Kilat dan petir. "Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. 24/An-Nur: 43) "Dialah yang memperlihatkan kilat kepadamu yang menimbulkan ketakutan atau harapan, dan Dia menjadikan mendung." (QS. 13/Ar-Ro'du: 12) Maksudnya petir menakutkan manusia karena gema gemuruhnya, namun juga harapan bahwa hujan akan turun.
http://www.tigapagi.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan