Oleh                  : “Dr.Abdul Fadlil, M.T.”
Di Ambil Dari  : “Ringkasan Khutbah Jum’at  Dimasjid Kampus 3 UAD)

“Iman itu bukanlah angan-angan dan juga bukan perhiasan: tetapi Iman itu adalah sesuatu yang menetap di dalam hati, dan dibenarkan dengan amal.” (H.R. Ad Dailami)

Rasa syukur mari Kita panjatkan kepada Allah SWT yang diman dengan kenikmaatannya kita dapat berada dimasjid ini, serta sholawat serta salam kita junjungkan kepada nabi muhammmad Saw yang dengan pengornbanan dan perjuangan beliu islam dapat kita nikmati hingga sampai saat ini . jadikanlah kesempatan kehidupan kita untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, sehingga kelak kita pada saat menghadap Allah maka kita berada di  ketaqwaan yg mkasimal, manfaatkanlah kehidupan yang masih ada ini untuk selalu menjadi orang yang bertaqwa yang sesungguhnya,

ada beberpa 4 faktor/hal yang dapat menjadikan kita mampu meningkatkan taqwa adalah  :




1)      Tanamkan pada diri kita rasa takut kepada Allah

Dengan rasa takut ini akan menjadikan manusia selalu memikirkan konsekuensi atas apa yang mereka kerjakan, senantiasa merasa diawasi leh Allah, dimanapun ia berada dalam keeadaan sendiri, dikegelapan ataupun diterang benderang dia senantiasa akan berusaha menjaga perbuatannya. dengan rasa takut inidengan rasa takut ini seseorang akan selalu menjaga tindak tanduknya Karen jika perbuatan mereka salah akan mendapat sebuah azab yang akan ditimpakan pada dirinya,  Hal ini sangat penting bagi kita dalam menghiasi hati dengan ingat kepada Allah ,

“dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Yusuf (12) ayat 53)

Salah satu dari sifat manusiawi manusia adalah mempunyai nafsu, nafsu ini seperti diterangkan pada QS yusuf 53 dikatakan bahwa nafsu itu selalu mengarahkan manusia kepada yang jahat kecuali nafsu yang dirahmati tuhannya. Maka dari itu pentingnya kita mengarahkan nafsu kita kepada nafsu yang dibenarkan oleh agama, dengan nafsu yang terarah kita akan dapat menjalani perintah Allah dengan penuh keyakinan


2)      Mengerjakan Amalan yang diperintahkan oleh Allah SWT

Dalam meningkatkan kertaqwaan kita kepada Allah adalah dengan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya kepada kita Dengan mengamalkan hal-hal yang wajib  yang diperintahkan Allah kpd kita dijamin akan dapat meningkatkan amalan yang lain juga sehingga ketaqwaan itu senantiasa meningkat.

“bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Baqarah (2) ayat 177)

Gambaran yang tinggi ditunjukkan dalam albaqarah ayat 177,yang dapat kita tanamkan pada diri kita  diayat tersebut dikatakan Beberapa sifat orang-orang yang benar imannya dalam pengakuan imannya, mari kita tanamkan hal itu pada diri kita sehingga kita termasuk orang yang benar

3)      mendekatkan diri kpd Allah (taqarrub)

Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa kita itu adalah makhluk yang lemah, sedang Allah adalah  Tuhan yang kebesarannya meliputi semua penciptaannya, oleh sebab itulah tanamkan pada diri kita bahwa diriyang lemah ini tidak akan mungkin dapat melakukan sesuatu tanpa pertolongannya . sehingga kita akan tertanam rasa butuh akan Allah yang bisa menolong kita, oleh sebab itu hal yang harus kita lakukan dalam rasa keterbutuhan itu ialah mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, karena dengan dekatnya seorang hamba dengan sang Khaliq , Allah akan selalu senantiasa membantunya dalam berbagai hal dan akan mengabulkan doa hambanya jika ia berdoa.

“dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS Al-Baqarah (2) ayat 186)
“dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS Mukmin (40) ayat 60)

Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah termasuk orang-orang yg sombong karena mereka merasa bahwa dia dapat mengerjakan sesuatu tanpa bantuan Allah dan sebaliknya orang yg berdoa kpd Allah adalah orang-orang termasuk orang yang bersyukur, bukan hanya syukur sebatas lisan tetapi dengan kenikmatan yang diberikan Allah dia mengerjakan Sholat,menunaikan zakat,menepati janji, dan beribadah dalam bentuk lainnya

4)       menjahui yg haram dan yg subhat

dampak dari sebuah hal haram akan berakibat buruk pada diri kita dan mungkin bahkan disekitar kita, karena orang yang selalu mengerjakan sesuatu yang haram/makan makanan yang haram pasti merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hai para manusia, sesungguhnya Allah itu Baik (Suci). Tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana apa yang Dia perintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman, “Hai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik (yang halal) dan beramal shalih lah kalian. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kalian kerjakan”. [Al-Mukminuun : 51]. Dan Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang Kami rezqikan kepada kalian”. [Al-Baqarah : 172] Kemudian (Rasulullah SAW) menyebutkan tentang seorang laki-laki yang sering bepergian jauh, rambutnya acak-acakan lagi berdebu. Dia berdoa dengan mengangkat kedua tangannya ke langit, “Ya Tuhanku, Ya Tuhanku”. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram , dia dikenyangkan dengan barang yang haram. Maka bagaimana mungkin dia dikabulkan doanya ?”. [HR. Muslim 2 : 703]
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah” (QS Al-baqarah (2) ayat 172)
 http://blog.uad.ac.id