Kasih dan tanggungjawab seorang anak , gendong ayahnya sepanjang menunaikan ibadat haji
"Sebenarnya saya boleh mendorongnya dengan menggunakan kerusi roda tetapi tidak ada yang lebih selesa dan enak saya atau orangtua rasakan selain bahu saya," kata Rasheed kepada harian lokal Al Watan, dikutip merdeka.com, Khamis (9/10).
Sepanjang ibadah haji, Rasheed terus menerus menggendong ayahandanya. "Saya berjanji tidak akan membiarkan kaki ayahanda menyentuh tanah dalam menjalankan rukun-rukun haji seperti tawaf (keliling Kabah), sa'i (berjalan bolak balik antara bukit Shofa dan Marwah) atau melempar jumrah," ujar Rasheed.
Rasheed adalah anak tunggal dari ayah yang selalu digendongnya di Tanah Suci, sementara ibunda Rasheed sudah meninggal dunia. Rasheed mengaku kecintaannya kepada ayahanda makin mendalam seiring kepergian ibunda menghadap Yang Maha Kuasa.
Cerita mengharukan kembali disampaikan Rasheed bahawa ayahandanya juga selalu menggendongnya di masa muda. "Ini masanya saya membalas kasih sayang ayahanda yang selalu ditumpahkan kepada saya," kata Rasheed.
Rasheed mengaku, ayahnya selalu bicara kepadanya tentang harapan dan keinginan naik haji. Tetapi kondisi kewangannya selalu tidak memungkinkan. Dia mengaku, boleh memenuhi harapan ayahandanya selalu menghantui setiap saat. "Seringkali dalam mimpi, saya melihat ayahanda menunaikan ibadah haji dan saya menggendongnya," kata Rasheed.
Dengan segala tekad yang dimiliki, Rasheed memutuskan untuk memberangkatkan ayahandanya naik haji, tak peduli berapapun biayanya. Rasheed berjuang hingga akhirnya dapat membiayai ayahanda naik haji.
"Saat ayahanda berusia 80 tahun, saya putuskan untuk memberangkatkan dia naik haji, tak peduli berapapun biayanya," ujar Rasheed.
OPEN : Sungguh terharu.....kita merasa sebak atas ketahan anak ini dalam usaha coba membalas pengorbanan bapa nya.....Semoga Allah memberkati dan mempermudahkan pemuda ini...Ammiiin.
sumber:merdeka.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan