Segala
puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia
Nabi Muhammad SAW. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah
menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sesiapa
pun tidak dapat menduga bilakah saat kematiannya akan tiba. Sebab itu ramai
yang masih leka dan tiada persediaan 'menanti' saat kematian yang datang secara
tiba-tiba. Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Setiap yang hidup akan
merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai
cubaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak ayat 35)
Orang
mukmin akan berusaha bersungguh-sungguh di dunia ini sebelum dia dipanggil
pulang oleh Allah SWT. Dia akan beramal soleh, perbanyakkan ibadah, membuat
kerja-kerja kebajikan, sedekah jariah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat,
melaksanakan amar makruf dan mencegah kemungkaran, berjihad dan berjuang dengan
gigih dijalan Allah sebagai sahamnya di dunia semoga diterima oleh Alah SWT
dihari akhirat nanti.
Sahabat
yang dimuliakan,
Setiap
muslim akan melalui 12 fasa (tempat/persingahan) yang penuh azab bagi yang
melakukan banyak dosa dan maksiat, sebaliknya keamanan dan kebahagiaan bagi
yang banyak beramal soleh. Ketika ini tidak ada siapa yang dapat membantu
melainkan amalan yang dilakukannya semasa di dunia.
Pertama:
Alam Barzakh
Para
ulama bersepakat tentang kebenaran azab dan nikmat yang ada di alam kubur
(barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula azabnya,
bukan sekedar bayangan atau perasaan. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku
terhadap roh dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah
hadis sahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari
seksa kubur.
Nabi
SAW mengajar kita agar sentiasa berdoa dan mohon perlindungan Allah SWT ketika
habis membaca tasyahhud akhir kepada empat perkara. Sebagaimana sabdanya:
"Bila seseorang selesai membaca tasyahhud (akhir), hendaklah ia memohon
perlindungan kepada Allah empat perkara, iaitu: “Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari seksa Neraka Jahannam, dari seksa kubur, dari fitnah hidup dan
mati, dan dari fitnah al-Masih Dajjal'. (Selanjutnya, hendaklah ia berdoa
memohon kebaikan untuk dirinya sesuai kepentingannya)". (Hadis Riwayat
Muslim, Abu 'Awanah, Nasa'i dan Ibnu jarud dalam al-muntaqa)
1.
Suka mengadu domba, fitnah dan mengumpat.
2.
Suka berbuat ghulul (pengkhianatan dalam baitul mal, zakat, atau ghanimah.)
3.
Suka berbohong.
4.
Membaca al-Quran tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang
dilarang dalam al-Quran
5.
Melakukan zina
6.
Memakan riba
7.
Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak
masuk syurga kerana hutangnya)
8.
Tidak bersuci setelah buang air kecil (solatnya tidak sah)
9.
Meninggalkan solat 5 waktu
Kedua:
Peniupan Sangkakala
Sangkakala
adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu apabila
diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan
membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, seperti dijelaskan pada al-Quran:
Firman Allah SWT: “Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit
dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT” (Surah az- Zumar ayat
68). Tiupan ini akan menggoncang seluruh alam dengan goncangan yang keras dan
hebat sehingga merosak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat
gunung menjadi rata, bintang bertaburan, matahari akan digulung, lalu hilanglah
cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta
kembali seperti awal penciptaannya.
Allah
SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat
itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari
(ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui
anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang
hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka
tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras” (Surah al- Hajj ayat
1-2).
Sedangkan
pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh
manusia; Firman Allah SWT: “Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba
mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka. (Surah
Yaa Siin ayat 51). Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian ditiuplah sangkakala,
dimana tidak seorang pun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah
SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad
manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan
(bangkit) dan berdiri” (Hadis Riwayat Muslim).
Ketiga:
Hari Berbangkit
Firman
Allah SWT: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu
diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan
(mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha
menyaksikan segala sesuatu”. (Surah al- Mujadalah ayat 6).
Keempat:
Padang Mahsyar
Firman
Allah SWT: “(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan
(demikian pula) langit dan mereka (manusia) berkumpul (di padang Mahsyar)
menghadap Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(Surah Ibrahim ayat 48). Hasr
adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil
keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang berbanding
50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:“ Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun.(Surah al-
Maarij ayat 4). Kerana amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di
dunia ini hanya seperti satu jam saja.
Firman-Nya
lagi: "Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan
mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di
dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (Surah Yunus ayat 45). “Dan
pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahawa
mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (Surah ar-Ruum ayat
55). Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu
antara zuhur dan asar saja. Subhanallah.
Keadaan
orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya: ”Orang kafir ingin seandainya ia
dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dengan isteri
serta saudaranya, dan kaum keluarganya yang melindunginya ketika di dunia, dan
orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat
menyelamatkannya” .(Surah al-Ma’ arij ayat 11-14) .
Terdapat
7 golongan yang akan mendapat perlindungan Arasy:
Abu
Hurairah ra telah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: ”Terdapat
7 golongan yang akan mendapat lindungan 'Arasy-Nya pada hari yang tiada
lindungan melainkan lindungan daripadaNya. Pemimpin yang adil; pemuda yang
masanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT ; seseorang yang hatinya
terpaut pada masjid, dua lelaki yang berkasih sayang dan bertemu dan berpisah
kerana Allah SWT; lelaki yang digoda oleh perempuan cantik dan berpengaruh
untuk melakukan maksiat tetapi dia menolak dengan mengatakan 'aku Takutkan
Alla'; seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya sehinggakan tangan
kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kirinya; seseorang
yang mengingati Allah ketika bersendirian sehinggakan mengalir air matanya
kerana Allah SWT.”(Hadis Riwayat Muslim)
Kelima:
Syafaat (pertolongan)
Syafaat
ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar
yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan
munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka. Syafaat ini diberikan oleh
Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT). Sabda
Rasulullah SAW: “Diantara syafaatku ialah untuk orang yang melakukan doas besar
dikalangan umatku.” (Hadis Riwayat Abu Daud). Sabda Rasulullah SAW: “…maka para
malaikat telah memberi syafaat, para nabi sudah memberi syafaat, orang-orang
beriman telah pun memberi syafaat… maka tidak ada lagi kecuali Zat Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Kemudian setelah berkata demikian Allah mengambil
dengan sekali genggaman-Nya itu dari neraka orang-orang yang belum pernah
berbuat kebaikan sedikitpun…” (Hadis Riwayat Muslim)
Pada
tahap (fasa) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan
ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik
berupa keimanan, amal soleh atau kekafiran. Setiap manusia berlutut di atas
lutut mereka. Firman Allah SWT: “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk
(melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa
yang kamu kerjakan. (Surah al- Jatsiah ayat 28).
Umat
yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir
tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada
seorang hamba adalah solatnya, sedang yang pertama kali di adili diantara
manusia adalah urusan darah. Allah SWT mengatakan kepada orang kafir: “Dan kamu
tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu
kamu melakukannya”. (Surah Yunus ayat 61). Seluruh anggota badan juga akan
menjadi saksi.
Allah
bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia: “Maka
demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke
kerjakan dahulu”.(Surah al- Hijr ayat 92-93). Nabi SAW bersabda: “Tidak
berganjak kedua-dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia disoal
mengenai umurnya pada perkara apakah ia habiskan, ilmunya untuk apakah ia
gunakan, harta bendanya dari manakah ia peroleh dan pada apakah ia belanjakan,
mengenai tentang tubuh badannya pada perkara apakah ia susutkan kemudaan serta
kecergasannya.” (Hadis Riwayat Tarmizi).
Ketujuh:
Pembahagian catatan amal
Pada
detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab (amal)
nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia
kerjakan di dunia. Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi
catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia
yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah
kanan. Sedangkan manusia yang buruk amalnya akan menerima catatan amal dari
belakang dan sebelah kiri, seperti pada firman Allah SWT: “Adapun orang yang
diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan
pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama
beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang,
maka ia akan berteriak: “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka)”,(Surah al- Insyiqaq ayat 8-12).
"Adapun
orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata
:"Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini),
dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian
itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi
manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman):
"Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian
masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala". (Surah al- Haqqah
ayat 25 -31).
Kelapan:
Mizan (Timbangan amal)
Mizan
adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan
hamba-hamba- Nya. Allah berfirman: “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika
(amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.
Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (Surah al- Anbiya ayat 47)
Dari
Abu Hurairah radhiya alläh ‘anh, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
‘Siapa yang pernah zalim terhadap saudaranya, maka hendaklah ia minta
dihalalkan (mohon maaf) dari perbuatan tersebut. Kerana sesungguhnya pada saat
itu tidak ada dinar dan tidak pula dirham, sebelum pahala kebaikannya diambil
untuk saudaranya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan, maka diambillah
kejahatan-kejahatan saudaranya itu, dan dibebankanlah (dosanya) kepadanya.”
(Hadis Riwayat Bukhari). Untuk orang kafir mereka akan dimasukkan ke dalam
neraka tanpa melalui Mizan. Hanya orang muslim saja akan melalui Mizan
(timbangan amal). Selepas Mizan mereka akan melalui tahap selanjutnya iaitu ke
Telaga.
Kesembilan:
Telaga (al-Haudh)
Umat
Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga Rasulullah SAW. Barang siapa minum
dari telaga tersebut maka ia tidak akan dahaga selamanya. Rasulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya aku telah mendahului kalian menuju al-haudh…” (Hadis
Riwayat Bukhari dan Muslim dari sahabat Sahl bin Sa’d).
Perlu
kita ketahui bahawa setiap para nabi memiliki telaga. Namun telaga Rasulullah
SAW adalah yang paling besar, paling mulia, paling indah, dan paling banyak
pengikutnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya setiap Nabi
memiliki telaga, mereka membanggakan diri, siapa di antara mereka yang paling
banyak peminumnya (pengikutnya). Dan aku berharap, akulah yang paling banyak
pengikutnya.” (Hadis Riwayat Tirmidzi)
Setelah
Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan
Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah
masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).
Selama
di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman kerana mereka
menampakkan keislamannya. Pada fasa inilah kepalsuan iman mereka akan
diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud
sebagaimana sujudnya orang mukmin. Apabila dibawa mengadap, orang-orang munafik
ini merayu-rayu agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Kerana
masa itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada
tubuh mereka.
Allah
SWT berfirman: ”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu ke
belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan diantara mereka
dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah
luarnya dari situ ada siksa.(Surah al- Hadid ayat 13). Setelah ini umat muslim
yang lulus sampai tahap Ujian Keimanan seseorang itu, akan melalui Sirat.
Kesebelas:
Sirat
Sirat
adalah jambatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam, untuk diseberangi
orang-orang mukmin menuju ke syurga (jannah). Sesungguhnya Rasulullah SAW
pernah ditanya tentang sirat, maka baginda bersabda: "Tempat
menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri
yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang
disebut pohon Sud’an.(Hadis Riwayat Muslim). “Telah sampai kepadaku bahwasanya
sirat itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (Hadis Riwayat
Muslim)
“Ada
yang melalui sirat laksana sekelip mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti
tiupan angin, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang
yang mengenderai kuda, ada yang selamat seratus peratus, ada yang terkial-kial
dan ada juga yang ditenggelamkan di Neraka Jahannam”. (Hadis Riwayat Bukhari
dan Muslim). Yang paling pertama menyebarangi sirat adalah Nabi Muhammad SAW
dan para pemimpin umat baginda. Baginda bersabda: “Aku dan umatku yang paling
pertama yang diperbolehkan melalui sirat dan ketika itu tidak ada seorangpun
yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdoa ya Allah selamatkanlah,
selamatkanlah" (Hadis Riwayat Bukhari). Bagi umat muslim yang berhasil
melalui sirat tersebut, akan ke tahap selanjutnya jambatan.
Keduabelas:
Jembatan
Jambatan
disini, bukan sirat yang letaknya di atas Neraka Jahannam. Jambatan ini
dibentangkan setelah orang mukmin berjaya melewati sirat yang berada di atas
Neraka Jahannam. Rasulullah SAW bersabda: “Seorang mukmin akan dibebaskan dari
api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jambatan antara syurga dan
neraka, mereka akan saling diqisas antata satu sama lainnya atas kezaliman
mereka di dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah
mereka diizinkan masuk syurga. Demi Zat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya,
seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di syurga daripada
tempat tinggalnya di dunia”.(Hadis Riwayat Bukhari). Setelah melalui jembatan
ini barulah orang mukmin masuk syurga Allah SWT.
Sahabat
yang dikasihi,
Marilah
sama-sama kita bermuhasabah diri kita sendiri. Kebenaran telah terbentang luas
dihadapan kita, jalan mana yang ingin kita ikuti? Jalan lurus atau jalan
bengkuk? Jika jalan yang lurus maka kita akan terselamat melalui 12 fasa
tersebut di atas, tetapi jika jalan yang bengkuk maka kita akan mengalami azab
sengsara yang tidak berkesudahan dan penyesalan ketika kita sudah tidak berguna
lagi. Oleh itu pergunakanlah masa sebaik-baiknya ketika di dunia ini, buatlah
amal kebaikan sebanyak-banyaknya dan tinggalkanlah kemungkaran, maksiat dan dosa.
Semoga
Alah SWT memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap istiqamah di
jalan-Nya sehingga dapat mencapai syurga-Nya dan dijauhkan dari seksa
neraka-Nya
http://perjalanantanpahenti.blogspot.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan