Khamis, 2 Julai 2015

Selepas Kematian - Manusia Akan Melalui 12 Fasa Sebelum Memasuki Syurga

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
 
Sahabat yang dirahmati Allah,
Sesiapa pun tidak dapat menduga bilakah saat kematiannya akan tiba. Sebab itu ramai yang masih leka dan tiada persediaan 'menanti' saat kematian yang datang secara tiba-tiba. Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak ayat 35) 
 
Orang mukmin akan berusaha bersungguh-sungguh di dunia ini sebelum dia dipanggil pulang oleh Allah SWT. Dia akan beramal soleh, perbanyakkan ibadah, membuat kerja-kerja kebajikan, sedekah jariah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, melaksanakan amar makruf dan mencegah kemungkaran, berjihad dan berjuang dengan gigih dijalan Allah sebagai sahamnya di dunia semoga diterima oleh Alah SWT dihari akhirat nanti.
Sahabat yang dimuliakan,
Setiap muslim akan melalui 12 fasa (tempat/persingahan) yang penuh azab bagi yang melakukan banyak dosa dan maksiat, sebaliknya keamanan dan kebahagiaan bagi yang banyak beramal soleh. Ketika ini tidak ada siapa yang dapat membantu melainkan amalan yang dilakukannya semasa di dunia.
Pertama: Alam Barzakh
Para ulama bersepakat tentang kebenaran azab dan nikmat yang ada di alam kubur (barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula azabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap roh dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari seksa kubur.
Nabi SAW mengajar kita agar sentiasa berdoa dan mohon perlindungan Allah SWT ketika habis membaca tasyahhud akhir kepada empat perkara. Sebagaimana sabdanya: "Bila seseorang selesai membaca tasyahhud (akhir), hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah empat perkara, iaitu: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari seksa Neraka Jahannam, dari seksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih Dajjal'. (Selanjutnya, hendaklah ia berdoa memohon kebaikan untuk dirinya sesuai kepentingannya)". (Hadis Riwayat Muslim, Abu 'Awanah, Nasa'i dan Ibnu jarud dalam al-muntaqa)
 
Rasulullah SAW menyebutkan sebahagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan azab kubur, diantaranya mereka adalah:
1. Suka mengadu domba, fitnah dan mengumpat.
2. Suka berbuat ghulul (pengkhianatan dalam baitul mal, zakat, atau ghanimah.)
3. Suka berbohong.
4. Membaca al-Quran tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam al-Quran
5. Melakukan zina
6. Memakan riba
7. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk syurga kerana hutangnya)
8. Tidak bersuci setelah buang air kecil (solatnya tidak sah)
9. Meninggalkan solat 5 waktu
Kedua: Peniupan Sangkakala
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu apabila diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, seperti dijelaskan pada al-Quran: Firman Allah SWT: “Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT” (Surah az- Zumar ayat 68). Tiupan ini akan menggoncang seluruh alam dengan goncangan yang keras dan hebat sehingga merosak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang bertaburan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.
Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras” (Surah al- Hajj ayat 1-2).
Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia; Firman Allah SWT: “Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka. (Surah Yaa Siin ayat 51). Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak seorang pun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan berdiri” (Hadis Riwayat Muslim).
Ketiga: Hari Berbangkit
Firman Allah SWT: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (Surah al- Mujadalah ayat 6).
 
Keempat: Padang Mahsyar
Firman Allah SWT: “(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka (manusia) berkumpul (di padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(Surah Ibrahim ayat 48). Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:“ Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun.(Surah al- Maarij ayat 4). Kerana amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.
Firman-Nya lagi: "Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (Surah Yunus ayat 45). “Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahawa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (Surah ar-Ruum ayat 55). Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara zuhur dan asar saja. Subhanallah.
Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya: ”Orang kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dengan isteri serta saudaranya, dan kaum keluarganya yang melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya” .(Surah al-Ma’ arij ayat 11-14) .
Terdapat 7 golongan yang akan mendapat perlindungan Arasy:
Abu Hurairah ra telah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: ”Terdapat 7 golongan yang akan mendapat lindungan 'Arasy-Nya pada hari yang tiada lindungan melainkan lindungan daripadaNya. Pemimpin yang adil; pemuda yang masanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT ; seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, dua lelaki yang berkasih sayang dan bertemu dan berpisah kerana Allah SWT; lelaki yang digoda oleh perempuan cantik dan berpengaruh untuk melakukan maksiat tetapi dia menolak dengan mengatakan 'aku Takutkan Alla'; seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya sehinggakan tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kirinya; seseorang yang mengingati Allah ketika bersendirian sehinggakan mengalir air matanya kerana Allah SWT.”(Hadis Riwayat Muslim)
Kelima: Syafaat (pertolongan)
Syafaat ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka. Syafaat ini diberikan oleh Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT). Sabda Rasulullah SAW: “Diantara syafaatku ialah untuk orang yang melakukan doas besar dikalangan umatku.” (Hadis Riwayat Abu Daud). Sabda Rasulullah SAW: “…maka para malaikat telah memberi syafaat, para nabi sudah memberi syafaat, orang-orang beriman telah pun memberi syafaat… maka tidak ada lagi kecuali Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kemudian setelah berkata demikian Allah mengambil dengan sekali genggaman-Nya itu dari neraka orang-orang yang belum pernah berbuat kebaikan sedikitpun…” (Hadis Riwayat Muslim)
 
Keenam : Hisab
Pada tahap (fasa) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, amal soleh atau kekafiran. Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. Firman Allah SWT: “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (Surah al- Jatsiah ayat 28).
Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah solatnya, sedang yang pertama kali di adili diantara manusia adalah urusan darah. Allah SWT mengatakan kepada orang kafir: “Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”. (Surah Yunus ayat 61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi.
Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia: “Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu”.(Surah al- Hijr ayat 92-93). Nabi SAW bersabda: “Tidak berganjak kedua-dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia disoal mengenai umurnya pada perkara apakah ia habiskan, ilmunya untuk apakah ia gunakan, harta bendanya dari manakah ia peroleh dan pada apakah ia belanjakan, mengenai tentang tubuh badannya pada perkara apakah ia susutkan kemudaan serta kecergasannya.” (Hadis Riwayat Tarmizi).
Ketujuh: Pembahagian catatan amal
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia. Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang buruk amalnya akan menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, seperti pada firman Allah SWT: “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak: “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(Surah al- Insyiqaq ayat 8-12).
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata :"Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala". (Surah al- Haqqah ayat 25 -31).
Kelapan: Mizan (Timbangan amal)
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba- Nya. Allah berfirman: “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (Surah al- Anbiya ayat 47)
Dari Abu Hurairah radhiya alläh ‘anh, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: ‘Siapa yang pernah zalim terhadap saudaranya, maka hendaklah ia minta dihalalkan (mohon maaf) dari perbuatan tersebut. Kerana sesungguhnya pada saat itu tidak ada dinar dan tidak pula dirham, sebelum pahala kebaikannya diambil untuk saudaranya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan, maka diambillah kejahatan-kejahatan saudaranya itu, dan dibebankanlah (dosanya) kepadanya.” (Hadis Riwayat Bukhari). Untuk orang kafir mereka akan dimasukkan ke dalam neraka tanpa melalui Mizan. Hanya orang muslim saja akan melalui Mizan (timbangan amal). Selepas Mizan mereka akan melalui tahap selanjutnya iaitu ke Telaga.
Kesembilan: Telaga (al-Haudh)
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga Rasulullah SAW. Barang siapa minum dari telaga tersebut maka ia tidak akan dahaga selamanya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku telah mendahului kalian menuju al-haudh…” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim dari sahabat Sahl bin Sa’d).
Perlu kita ketahui bahawa setiap para nabi memiliki telaga. Namun telaga Rasulullah SAW adalah yang paling besar, paling mulia, paling indah, dan paling banyak pengikutnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga, mereka membanggakan diri, siapa di antara mereka yang paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan aku berharap, akulah yang paling banyak pengikutnya.” (Hadis Riwayat Tirmidzi)
Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).
 
Kesepuluh : Ujian Keimanan Seseorang
Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman kerana mereka menampakkan keislamannya. Pada fasa inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Apabila dibawa mengadap, orang-orang munafik ini merayu-rayu agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Kerana masa itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.
Allah SWT berfirman: ”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.(Surah al- Hadid ayat 13). Setelah ini umat muslim yang lulus sampai tahap Ujian Keimanan seseorang itu, akan melalui Sirat.
Kesebelas: Sirat
Sirat adalah jambatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju ke syurga (jannah). Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sirat, maka baginda bersabda: "Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud’an.(Hadis Riwayat Muslim). “Telah sampai kepadaku bahwasanya sirat itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (Hadis Riwayat Muslim)
“Ada yang melalui sirat laksana sekelip mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angin, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengenderai kuda, ada yang selamat seratus peratus, ada yang terkial-kial dan ada juga yang ditenggelamkan di Neraka Jahannam”. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). Yang paling pertama menyebarangi sirat adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin umat baginda. Baginda bersabda: “Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melalui sirat dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdoa ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah" (Hadis Riwayat Bukhari). Bagi umat muslim yang berhasil melalui sirat tersebut, akan ke tahap selanjutnya jambatan.
Keduabelas: Jembatan
Jambatan disini, bukan sirat yang letaknya di atas Neraka Jahannam. Jambatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berjaya melewati sirat yang berada di atas Neraka Jahannam. Rasulullah SAW bersabda: “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jambatan antara syurga dan neraka, mereka akan saling diqisas antata satu sama lainnya atas kezaliman mereka di dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk syurga. Demi Zat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di syurga daripada tempat tinggalnya di dunia”.(Hadis Riwayat Bukhari). Setelah melalui jembatan ini barulah orang mukmin masuk syurga Allah SWT.
Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita bermuhasabah diri kita sendiri. Kebenaran telah terbentang luas dihadapan kita, jalan mana yang ingin kita ikuti? Jalan lurus atau jalan bengkuk? Jika jalan yang lurus maka kita akan terselamat melalui 12 fasa tersebut di atas, tetapi jika jalan yang bengkuk maka kita akan mengalami azab sengsara yang tidak berkesudahan dan penyesalan ketika kita sudah tidak berguna lagi. Oleh itu pergunakanlah masa sebaik-baiknya ketika di dunia ini, buatlah amal kebaikan sebanyak-banyaknya dan tinggalkanlah kemungkaran, maksiat dan dosa.
 
Semoga Alah SWT memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap istiqamah di jalan-Nya sehingga dapat mencapai syurga-Nya dan dijauhkan dari seksa neraka-Nya
 http://perjalanantanpahenti.blogspot.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...