Jumaat, 5 Julai 2013

Sejarah Penemuan Payung

Pada awal 3500 tahun yang lalu, penciptaan payung telah dijumpai di Tiongkok. Mengenai sejarah payung, ada banyak legenda-legenda rakyat yang menceritakannya, satu diantaranya paling tersebar luas adalah cerita “Luban Penemu Payung”. Luban adalah pemilik Pertukangan di Tiongkok.

Menurut catatan “Kepingan Giok”,payung dijumpai oleh isteri Luban, yang sangat menggambil berat dan perhatian terhadap kerja keras suaminya. Seperti yang diceritakan, Setiap hari isteri Luban menghantar makanan . isterinya yang bernama Yun, dimana Yun sering kali terkena hujan  ketika itu.







Jadi Luban membuat paviliun di sepanjang jalan supaya isterinya tidak kehujanan, namun merasa cara itu masih kurang kegunaannya.  kemudian, berdasarkan inspirasi dari kanak-kanak yang menggunakan daun bunga teratai sebagai perlindungan dari hujan, dia pun menciptakan payung pertama dibuat dari sebuah rangka fleksibel yang ditutupi dengan kain atau kertas yang dilapis lilin untuk membuatnya tahan air.
 
Di Tiongkok kuno, payung bukan dipakai sebagai pelindung dari panas dan hujan, tetapi juga memiliki makna dalam masyarakat. Pada akhir Dinasti Wei, payung digunakan dalam upacara-upacara dan tata cara pegawai tinggi disebut “Payung Luo”.
 
Menurut Tso Chun, Payung Luo adalah simbol dari kedudukan dan status bagi para pegawai. Sebagai contoh, para pegawai dari Dinasti Han pada kedudukan tidak begitu tinggi menggunakan payung berwarna Hijau dan Kaisar Dinasti Song menggunakan payung berwarna kuning dan merah.
Kerana, payung yang digunakan dalam perjalanan atau pegawai tinggi di zaman dulu adalah menunjukkan perlindungan terhadap rakyat. Payung melambangkan kekayaan dan kehormatan dan sering digunakan dalam upacara – upacara pernikahan di Tiongkok. Payung juga sering digunakan dalam opera, lagu dan tari, serta seni akrobatik.
 
Meningkatnya pertukaran budaya dengan negara asing, menyebabkan payung secara bertahap menyebar ke luar negera. Sebagai contoh, Jepun telah mengirimkan 19 utusannya ke Dinasti Tang untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok. Dengan demikian, teknik pembuatan payung sudah diperkenalkan di Jepun.

Pada pertengahan abad ke-18, peniaga Inggris membawa payung ke negaranya setelah datang dari Tiongkok, yang membangkitkan pengaruh besar di Inggris Raya. Sampai pertengahan abad ke-19 payung telah menjadi suatu keharusan bagi orang–orang Inggris.

kedai payung pertama disana bernama "James Smith and Sons" yang dibuka pada tahun 1830 dan sampai sekarang masih menjual payung, alamatnya di 53 New Oxford Street, London.-

 http://purplepockett.blogspot.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...