Rabu, 16 Januari 2013

Kejadianku Dari Tanah

Tuhan…Kejadianku dari tanah. Tanah adalah hina, dipijak-pijak orang, dilemparkan orang dengan najis-najis, kekotoran dan sampah sarap ke atasnya. Orang pijak dan orang buat berbagai perkara di atasnya. 
 
Tanah dia sadar bahwa dirinya HINA, maka boleh menerima kehinaannya itu dalam bentuk apa saja. Lakukanlah ke atasnya dia boleh menerima tanpa bantahan. Tanah boleh terima apapun yang dibuat kepadanya. Pijaklah tidak mengapa! Lemparlah apa saja kepadanya,Buatlah apa saja kepada aku, aku redha. Seolah-olah begitulah tanah berkata kalau dia boleh bersuara.

 
 




Tanah kalau dicurahkan air kepadanya tetap diserapnya ke dalam badannya. Air adalah simbol rahmat dan berkat, ia mudah menerimanya dan tidak menolaknya. Kalau air itu berlebih dari yang terserap, air itu sangat berguna kepada benda lainnya. Boleh diminum oleh makhluk Tuhan, boleh pula membersihkan najis dan kekotoran di belakangnya. 
 
Karena REDHA, tanah itu subur pula oleh air dan sampah sarap yang dilempar ke atasnya. Karena suburnya orang bertani di atasnya, ramai makhluk yang mendapat manfaatnya. Di atasnya juga orang memelihara ternakan menjadi hasil pula kepada negara. Orang bangunkan kemajuan, orang bangunkan tempat tinggal dia terima saja. Tanah (bumi) karena TAWADHUKnya ramai makhluk dan manusia mendapat manfaatnya. Sungguh banyak budinya kepada manusia dan makhluk Tuhan.

Ya Allah… Begitulah kejadian tanah, begitulah tabiat tanah sentiasa merendah diri setiap masa. Buat apa saja ke atasnya boleh dia terima. Hasil dari itu banyak khidmatnya kepada makhluk dan manusia.

Ya Allah… Aku adalah dijadikan daripada tanah, aku hina. Karena kejadianku dari tanah hina, Engkau kekalkanlah tabiat dan sifatku seperti tanah. Jadikanlah aku orang tawadhuk seperti tanah. Kalau orang hendak mengata dan menghina aku, jadikanlah aku boleh menerimanya. Aku redha dengan kata-kata penghinaan itu karena aku memanglah hina, sesuai dengan kejadianku.

Ya Allah… Engkau jadikanlah aku boleh berkhidmat kepada manusia dengan berbagai cara. Sesuai dengan tanah kejadianku, yang banyak berkhidmat kepada manusia makhluk-Mu. Jadikanlah aku boleh berkhidmat dengan manusia. Dengan ilmuku, dengan fikiranku, dengan tenagaku, dengan hartaku, dengan kemaafanku, dengan kasih sayangku, dengan senyumanku, dengan kemesraanku, dengan kesabaranku.

Ya Allah… Engkau kekalkanlah tabiat dan sifat tanah itu pada diriku hingga tiba kematianku. Yang mana aku dari tanah dijadikan, bertabiat tanah kekalkan, kepada tanah aku akan dikembalikan dan terimalah aku bersama redha-Mu...

Sumber : cahayamukmin

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...