Bintang yang paling dekat dengan bumi kita adalah Matahari.
Matahari adalah sebuah bola gas panas yang berkilau sebagian besar
gasnya adalah hidrogen (70%), helium (20%) dan 2% unsur lain, termasuk
oksigen, nikel, dan besi. Di dalam intinya, nukleus hidrogen dipampatkan
sehingga dapat melebur menjadi helium. Hal yang sama terjadi pada bom
atom hidrogen. Setiap menit matahari mengubah 240 juta ton massa menjadi
energi (cahaya dan panas). Dari matahari terpancar berbagai macam sinar
yang mempunyai daya tembus tinggi, seperti sinar ultra violet, sinar X
dan sinar gamma.
Matahari terbentuk dari awan gas dan debu kira-kira 5000 juta tahun
yang lalu bersama-sama bintang lain di dalam galaksi kita, Bimasakti.
Namun kumpulan bintang tersebut telah pecah sedikit demi sedikit dan
Matahari kini sendiri. Bagi Bumi, Matahari bukan semata-mata bintang
biasa karena ia adalah sumber energi kehidupan.
Matahari
berjarak kurang lebih 149 juta km dari Bumi. Waktu yang dibutuhkan oleh
sinar Matahari untuk mencapai permukaan bumi 8,3 menit, dengan
kecepatan 300.000 km/detik. Walaupun jaraknya dengan bumi sangat jauh,
sinarnya masih mampu merusak mata secara permanen. Karena itu Matahari
tidak boleh dilihat secara langsung, tidak dengan teleskop atau
teropong. Galileo menjadi buta karena memandang Matahari.
Matahari adalah pusat tata surya kita. Sebagai pusat tata surya,
Matahari dikelilingi oleh benda-benda langit lainnya, termasuk Bumi.
Perubahan musim dan pergantian siang dan malam yang terjadi di Bumi,
karena Bumi mengelilingi Matahari.
Matahari terdiri dari beberapa lapisan gas yang berlainan. Lapisan
permukaan yang dapat kita lihat disebut dengan fotosfer. Pada lapisan
fotosfer ini, gas berputar dan menggelembung menjadikan Matahari
kelihatan tidak bernoktah. Fotosfer dikelilingi oleh lapisan gas yang
tidak kelihatan yang disebut kromosfer. Lapisan paling luar atmosfer
Matahari disebut korona (berarti “mahkota”). Walaupun meluas sampai
jutaan kilometer di antariksa, korona tidak dapat terlihat pada siang
hari karena cerahnya langit biru. Pada waktu gerhana total, korona
muncul bagaikan mahkota di sekeliling Bulan.
Suhu Matahari di pusatnya diperkirakan 14.000.000 derajat C.
Sedangkan di permukaannya di perkirakan suhunya mencapai 6.000 derajat
C.
Bagian berlainan pada lapisan Matahari membutuhkan waktu yang
berlainan untuk berputar, bagian tengah (ekuator) membutuhkan waktu
kira-kira 25 hari, sedangkan bagian atas dan bawah (kutub-kutub
Matahari) membutuhkan waktu kira-kira 30 hari. Ini diketahui dengan
mengamati pergerakan Noktah Matahari. Perbedaan waktu berputar ini
disebabkan karena Matahari bukanlah benda padat.
Noktah atau bintik hitam Matahari merupakan daerah yang suhunya lebih
rendah (dingin) dari sekitarnya. Noktah ini terjadi karena medan
magnetik mengacaukan lintasan panas dari inti ke fotosfer. Ketika
bintik-bintik tersebut banyak, Matahari juga mengalami erupsi besar yang
disebut nyala api (prominens). Nyala api meletuskan sejumlah besar
partikel ke angkasa. Jika partikel tersebut mencapai Bumi, dapat
menyebutkan gangguan pada komunikasi radio dan efek indah aurora
borealis atau cahaya utara dan aurora australis atau cahaya selatan.
Noktah atau bintik hitam Matahari ini berdiameter kira-kira berkisar
antara 1000 km sampai 100.000 km. Bintik kecil biasanya hanya bertahan
selama beberapa jam, tetapi bintik besar dapat bertahan sampai
berbulan-bulan.
Umur Matahari diperkirakan sudah mencapai 4600 juta tahun (4,6
milyar). Dan Matahari diperkirakan akan terus bersinar seperti sekarang
ini hingga 5000 juta tahun lagi, yaitu sebelum bahan bakarnya
hidrogennya habis. Ketika itu Matahari akan mulai menggunakan heliumnya
lalu berubah menjadi sebuah bintang raksasa merah yang bersinar 1000
kali lebih terang dari sekarang. Ukurannya kira-kira menjadi 100 kali
lebih besar. Setelah itu matahari akan menyusut menjadi bintang kerdil
putih yang hanya sebesar Bumi. Beribu juta tahun kemudian bintang ini
akan mendingin dan mengakhiri hayatnya sebagai jasad yang dingin lagi
gelap dan disebut kerdil hitam.
faktabagus.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan