Tapi bagi saya, cukuplah MH17 itu menjadi 1 lagi peringatan kepada kita betapa hidup ini begitu singkat.
Ajal maut tak mengenal tempat dan usia… ia datang pada bila-bila
masa… tanpa terduga… tanpa disangka-sangka… tanpa sebarang tanda… ia
datang dengan tiba-tiba. Kita sangka esok masih ada. Rupa-rupanya hayat
kita sampai di sini saja. Allah lah yang menentukan segala-galanya.
Saudara…
Mati itu pasti! Mungkin hari ini, mungkin esok hari, atau sekejap saja lagi. Tiada siapa yang tahu.
Yang penting bukan bila, dimana atau bagaimana kita mati. Tapi apakah saat kita mati itu, Allah telah redha kepada kita? Adakah kita mati membawa hati Qalbun salim?
Itu yang menjadi persoalannya.
Setuju?
Justeru… usah terlalu ghairah berbicara mengulas kematian orang lain.
Sehingga kita terlupa terleka akan tujuan dan maksud hidup kita.
Alangkah malangnya mereka yang kononnya begitu peka dan prihatin
terhadap nasib orang lain, sedangkan nasib dirinya langsung tidak
dipeduli.
Ayuh, Ramadhan masih berbaki 08 hari saja lagi. Ini peluang keemasan
Allah bagi pada kita. Entah sempat entah tidak kita pun taktau lagi.
Yang pasti, Nabi kekasih Allah yang dijanjikan syurga itupun ketatkan
tali pinggang dan iktikaf ‘kurung’ dirinya dalam masjid di 10 akhir
Ramadhan.
The Prophet’s wife Aisha (may Allah be pleased with her) said ;
“With the start of the last ten days of Ramadhan, the Prophet used to TIGHTEN his WAIST BELT and used to PRAY ALL THE NIGHT, and used to KEEP his FAMILY awake for the PRAYERS.”
(Hadith riwayat al-Bukhari)
Kita yang bergelumang dosa maksiat ni… apa pula tindakan kita? Tunggu
dan lihat saja… membiarkan Ramadhan berlalu pergi sedang kita masih
lena dibuai mimpi??
Ayuh saudara!
Dunia ini sangat sementara. Akhiratlah tempat tujuan kita. Mari
tingkatkan amal, cukupkan bekalan. Agar kita tak menyesal di hadapan
Tuhan.
Pakar how to
Tiada ulasan:
Catat Ulasan